Merdeka.com - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah memantau langsung pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2017 di tiga sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Senin (10/4).
Lokasi ketiga sekolah yang dipantau itu, pertama SMA Negeri 3 Banda Aceh, lalu MAN Model Banda Aceh dan SMA Negeri 1 Lampeunut, Kabupaten Aceh Besar. Untuk seluruh Aceh, hanya 56,3 persen sekolah yang telah menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Secara umum pelaksaan ujian nasional di Aceh berjalan lancar. Kita berharap kelulusan tahun ini bisa lebih baik, kata Zaini Abdullah usai memantau UN di SMA Negeri 2, Banda Aceh yang menggunakan UNBK.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Laisani yang ikut mendampingi Gubernur menjelaskan, untuk seluruh Aceh peserta UNBK tingkat SMA sebanyak 397 sekolah atau setara 56,3 persen dan UN Kertas Pensil (UNKP) 308 sekolah atau 43,7 persen dari jumlah total 705 sekolah.
Sedangkan siswa seluruh Aceh yang sedang mengikuti baik UNBK dan UNKP total 55.786 siswa. Yang terdiri peserta UNBK 36.886 siswa setara 66.1 persen dan peserta UNKP hanya 18.900 siswa atau 33,9 persen.
"Tahun ini dari data tersebut jelas banyak sekolah dan siswa yang menggunakan UNBK tingka SMA," kata Laisani di sela-sela kunjungan di SMA Negeri 3, Banda Aceh.
Adapun kendala Aceh belum bisa melaksanakan UNBK seluruhnya, sebut Laisani, ada tiga faktor. Faktor pertama belum meratanya sinyal internet yang disediakan oleh Telkomsel, sehingga 43,7 persen sekolah tidak bisa melaksanakan UNBK.
Faktor kedua, ini menjadi persoalan klasik hampir setiap tahunnya mengalami hal yang sama, yaitu ketersediaan listrik. Kata Laisani, listrik juga menjadi kendala sehingga belum bisa dilaksanakan UNBK seluruhnya di Aceh.
Meskipun, Laisani tidak menampik persoalan listrik bisa ditanggulangi dengan menggunakan generator. Akan tetapi, tetap menjadi persoalan sehingga terkendala pelaksaan UNBK di Aceh.
"Akan tetapi pada tahun 2018 nanti kita menargetkan seluruh sekolah sudah menggunakan UNBK," jelasnya.
Faktor ketiga, sebutnya, kesiapan peserta didik ada yang belum siap mempergunakan computer untuk mengikuti ujian. Sehingga menjadi kendala tahun ini pelaksanaan UNBK.
"Rata-rata memang sudah menguasai komputer. Kalau soal belum ada computer, SMK dan SMA tidak serentak ujian, bisa diperbantukan komputernya saat ujian siswa SMA. Kendala utama sekarang sinyal internet," tutupnya. [rnd]